Setiap tanggal 24 Maret, dunia memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (World Tuberculosis Day) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit tuberkulosis (TBC) serta upaya pencegahannya. Tahun 2025, Indonesia mengusung tema “Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata” (GIATKAN). Tema ini menegaskan pentingnya peran aktif semua pihak dalam memerangi TBC melalui langkah-langkah nyata dan berkelanjutan.
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan terutama menyerang paru-paru. Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi di dunia. Menurut data terbaru, jutaan orang masih terinfeksi TBC setiap tahunnya, dan banyak di antaranya belum terdiagnosis atau mendapatkan pengobatan yang tuntas.
Karena itu, melalui gerakan GIATKAN, pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat harus bersinergi untuk mengakhiri TBC di Indonesia.
Untuk mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030, beberapa langkah nyata yang perlu dilakukan antara lain:
Edukasi tentang TBC harus terus ditingkatkan agar masyarakat memahami gejala, cara penularan, dan pentingnya pengobatan hingga tuntas. Kampanye melalui media sosial, seminar, dan kegiatan komunitas menjadi salah satu strategi yang efektif.
Pemerintah dan fasilitas kesehatan perlu memperluas program skrining TBC untuk menemukan kasus lebih cepat. Orang dengan gejala batuk lebih dari dua minggu, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan menurun perlu segera melakukan pemeriksaan.
Pengobatan TBC membutuhkan waktu minimal 6 bulan dan harus dijalani sampai selesai agar bakteri tidak kebal terhadap obat (TBC resistan obat). Masyarakat harus memahami pentingnya kepatuhan dalam menjalani terapi.
Penyediaan layanan kesehatan yang mudah diakses, termasuk fasilitas tes cepat TBC dan obat-obatan gratis, menjadi kunci keberhasilan dalam pengendalian penyakit ini.
Semua pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, sektor swasta, dan masyarakat, harus berperan aktif dalam mendukung program eliminasi TBC. Partisipasi dalam kegiatan sosial seperti kampanye anti-TBC, pelatihan kader kesehatan, dan donasi untuk pasien TBC juga dapat membantu mempercepat pencapaian target eliminasi.
Dengan semangat GIATKAN, mari bergerak bersama untuk mengakhiri TBC di Indonesia. Jangan ragu untuk memeriksakan diri jika mengalami gejala, dukung orang-orang yang sedang menjalani pengobatan, dan jadilah bagian dari gerakan melawan TBC.
RSUD Indramayu turut berperan dalam pencegahan dan penanganan TBC melalui layanan kesehatan yang lengkap dan profesional. Mari bersama kita wujudkan Indonesia bebas TBC!